Selepas menunaikan ibadah salat Isya dan menuntaskan hitungan dzikirnya, Haji Taspirin melonggarkan sarungnya dan berjalan ke ruang makan. Di situ dilihatnya cucunya melompat-lompat. Wajahnya girang. Senyumnya lebar. Keterlaluan, pikir Haji Taspirin.
"E-ee. Lukas sudah salat belum? Sudah ngaji belum?" Tegur Haji Taspirin
"Sudah, kek."
"Ya sudah, duduk saja. Jangan melompat-lompat begitu."
"Iya, kek. Tadi Ibu bilang kalau Lukas naik peringkat semester ini, Ibu akan menyembelihkan satu kambing untuk syukuran."
"Kambing yang di mana?" Tanya Haji Taspirin datar.
"Kambing yang dirawat Om La Goben, kek"
"Oalah. Nah, sekarang Lukas makan dulu. Nanti habis makan belajar lagi ya."
"Siap, kek," Jawab Lukas. "Memangnya kambing yang di Om berapa jumlahnya, kek? Banyakan mana dibanding punya kakek?"
Mendengar pertanyaan polos cucunya itu, Haji Taspirin tertawa jahat di dalam hatinya. Allah memang Maha Baik, pikirnya. Haji Taspirin terkekeh.
"Banyak punya kakek, dong. Kalau besok seperempat kambing Om laku di pasar dan sepertiganya dibeli kakek, dan lusa misalkan Ibumu membeli sepuluh ekor dari dia, kambing Om akan sisa setengah dari total kambing malam ini. Berapa hayo jumlah kambing Om La Goben?" Haji Taspirin tidak dapat menahan tawanya. Kali ini dia yang melompat-lompat. Lukas memandangi kakeknya dengan aneh.
Malam itu Lukas tidak dapat tidur. Kepalanya pusing memikirkan jumlah kambing Om.
Maukah kamu membantu Lukas menemukan jumlah kambing Om La Goben supaya Lukas dapat segera tidur? Ketik jawabannya di kolom komentar beserta penjelasannya ya.
0 komentar:
Posting Komentar