Ikatan Guru Indonesia

Ikatan Guru Indonesia (IGI) adalah organisasi guru yang diinisiasi sejak tahun 2000 dengan nama Klub Guru Indonesia di bawah kepemimpinan Ahmad Rizali dan secara resmi berbadan hukum pada tanggal 26 November 2009 dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM dengan SK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009.

SAGUSABLOG

SAGUSABLOG membuka workshop daring menggunakan sarana chatting melalui aplikasi telegram, dibantu dengan modul dan video pembelajaran sehingga mudah dipahami peserta workshop daring walaupun belajar mandiri di rumah masing-masing.

Teka-Teki Cerita Matematika

Haji Kiswanto dan Haji Taspirin adalah dua peternak kambing paling sukses di Desa Pesahangan. Dahulu ketika masih muda, selepas menempuh pendidikan tingkat menengah di SMK Komputama Pesahangan, mereka berdua memutuskan untuk tetap tinggal di desa yang mereka cintai. Keduanya sudah menyisihkan uang untuk membeli sepasang kambing muda dari hasil PKL saat Semester IV.

Tampilkan postingan dengan label Teka-teki Cerita Matematika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teka-teki Cerita Matematika. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Oktober 2020

Teka-teki Cerita Matematika: Haji Taspirin Mengerjai Cucunya (#2)

Teka-teki Matematika
Selepas menunaikan ibadah salat Isya dan menuntaskan hitungan dzikirnya, Haji Taspirin melonggarkan sarungnya dan berjalan ke ruang makan. Di situ dilihatnya cucunya melompat-lompat. Wajahnya girang. Senyumnya lebar. Keterlaluan, pikir Haji Taspirin.

"E-ee. Lukas sudah salat belum? Sudah ngaji belum?" Tegur Haji Taspirin
"Sudah, kek."
"Ya sudah, duduk saja. Jangan melompat-lompat begitu."
"Iya, kek. Tadi Ibu bilang kalau Lukas naik peringkat semester ini, Ibu akan menyembelihkan satu kambing untuk syukuran."

"Kambing yang di mana?" Tanya Haji Taspirin datar.
"Kambing yang dirawat Om La Goben, kek"
"Oalah. Nah, sekarang Lukas makan dulu. Nanti habis makan belajar lagi ya."
"Siap, kek," Jawab Lukas. "Memangnya kambing yang di Om berapa jumlahnya, kek? Banyakan mana dibanding punya kakek?"

Mendengar pertanyaan polos cucunya itu, Haji Taspirin tertawa jahat di dalam hatinya. Allah memang Maha Baik, pikirnya. Haji Taspirin terkekeh.

"Banyak punya kakek, dong. Kalau besok seperempat kambing Om laku di pasar dan sepertiganya dibeli kakek, dan lusa misalkan Ibumu membeli sepuluh ekor dari dia, kambing Om akan sisa setengah dari total kambing malam ini. Berapa hayo jumlah kambing Om La Goben?" Haji Taspirin tidak dapat menahan tawanya. Kali ini dia yang melompat-lompat. Lukas memandangi kakeknya dengan aneh.

Malam itu Lukas tidak dapat tidur. Kepalanya pusing memikirkan jumlah kambing Om.

Maukah kamu membantu Lukas menemukan jumlah kambing Om La Goben supaya Lukas dapat segera tidur? Ketik jawabannya di kolom komentar beserta penjelasannya ya.

Rabu, 21 Oktober 2020

Teka-teki Cerita Matematika: Pekerjaan Rumah Lukas (#1)

Blog Guru
Haji Kiswanto dan Haji Taspirin adalah dua peternak kambing paling sukses di Desa Pesahangan. Dahulu ketika masih muda, selepas menempuh pendidikan tingkat menengah di SMK Komputama Pesahangan, mereka berdua memutuskan untuk tetap tinggal di desa yang mereka cintai. Keduanya sudah menyisihkan uang untuk membeli sepasang kambing muda dari hasil PKL saat Semester IV. Melihat hamparan rumput liar setinggi bahu sepanjang mata memandang di sekitar bukit pinus dan budaya potong kambing di desa mereka yang semarak, keduanya mantap menjalani kehidupan sebagai peternak kambing. Kini setelah puluhan tahun berlalu, jumlah kambing keduanya sudah mencapai tiga digit, melebihi sepersepuluh jumlah penduduk Desa Pesahangan.

Suatu sore, saat keduanya duduk bersantai di pinggir kolam ikan, cucu bersama mereka, Lukas, yang merupakan hasil dari perkawinan putra-putri mereka, datang menghampiri keduanya. Rupanya Lukas sedang macet pikirannya, ada satu pekerjaan rumah yang belum dapat diselesaikan.

"Kamu pusing mengerjakan peer apa, nak?" Tanya Haji Kiswanto.
"Serahkan saja kepada kami!" Sahut Haji Taspirin sambil tertawa.
"Matematika, kek," Jawab Lukas lesu.

Kedua haji itu berpandangan. Tiba-tiba ingatan saat muda mengalir deras ke dalam kepala mereka yang penuh uban. Namun, semua ingatan yang mengalir masuk itu kosong dan sebersih-bersihnya. Tidak ada satupun ingatan mengenai pelajaran Matematika saat SMK yang bermukim di ingatan mereka.

"C-ccoba bacakan soalnya, nak!" Haji Taspirin memerintah cucunya dengan terbata-bata.
"Wah, siap kek!" Seru Lukas dengan mata berbinar. Kakek-kakeknya memang dapat diandalkan pikirnya.
"Bunyi soalnya begini, Dono dan Kasino merupakan peternak kuda. Kuda yang dimiliki Dono dan Kasino jumlahnya sama. Berapa kuda yang harus diberikan oleh Dono kepada Kasino agar jumlah kuda Kasino empat belas lebih banyak dari jumlah kuda Dono? Itu kek soalnya," Lukas menghela napas selepas membaca soal yang panjang itu dalam satu tarikan napas.

"Kenapa Dono harus memberikan kudanya kepada Kasino hanya agar jumlah kuda Kasino lebih banyak? Maksudnya apa!" Seru Haji Kiswanto dengan bingung. 
Kenapa bersedekah kepada orang yang mampu? Apakah orang zaman sekarang tidak memahami ajaran agama lagi? Kenapa soal aneh semacam itu bisa lolos dari pengawasan guru-guru? Kepala Haji Kiswanto dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya merasa dongkol sendiri.
"Allah lebih suka bilangan ganjil, kenapa harus empat belas!" Seru Haji Taspirin.

Lukas memandangi kedua kakeknya dengan mata yang kembali lesu. Kakinya yang pendek menendang-nendang kerikil. Dia berjalan menjauh dari kolam ikan, dibiarkannya kedua kakeknya berteriak-teriak di tepi kolam.

Dapatkah kamu membantu Lukas mengerjakan pekerjaan rumahnya? Tuliskan jawabanmu di kolom komentar beserta penjelasannya ya.